Menlu Segera Evakuasi WNI di Iran: Prioritaskan Keselamatan !

Berita8 Views

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kembali menegaskan kesiapannya untuk mengevakuasi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah perbatasan Iran yang kini semakin tidak kondusif. Menlu mengatakan situasi geopolitik di kawasan tersebut mengalami eskalasi signifikan, terutama setelah rentetan serangan udara dan pernyataan provokatif antar negara.

Ketegangan di Perbatasan Iran Meningkat Tajam

Sejak pekan kedua Juni 2025, kawasan perbatasan Iran dengan Irak dan negara-negara Teluk mengalami peningkatan intensitas konflik. Serangan drone dan artileri dilaporkan terjadi di beberapa titik strategis, termasuk Khuzestan dan Kermanshah. Pemerintah Iran menyatakan kondisi siaga satu dan menutup sebagian jalur keluar masuk di wilayah perbatasan.

WNI Terancam, KBRI Terus Lakukan Pemantauan

KBRI Teheran melaporkan bahwa terdapat sekitar 132 WNI yang tinggal di provinsi rawan konflik. Mereka terdiri dari pelajar, mahasiswa, pekerja migran, dan relawan sosial. Sebagian telah mengungsi ke kota-kota aman seperti Isfahan dan Shiraz. Sisanya masih berada di titik-titik rawan dan menunggu proses evakuasi.

Dubes RI untuk Iran, Ronny Prasetyo Yuliantoro, mengungkapkan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan otoritas lokal dan otoritas pengungsi internasional. “Kami menyiapkan skema evakuasi bertahap dan memastikan kebutuhan dasar para WNI terpenuhi hingga mereka keluar dari zona konflik,” ujarnya melalui siaran pers pagi ini (18 Juni 2025).

Pemerintah Siapkan Dua Jalur Evakuasi Aman

Jalur Darat Menuju Negara Ketiga

Skema pertama dilakukan melalui jalur darat menuju wilayah perbatasan Iran-Turki dan Iran-Armenia. Jalur ini dinilai paling aman dan efisien mengingat wilayah tersebut masih relatif tenang. Pemerintah Turki menyatakan kesediaannya menerima WNI sementara sebelum dipulangkan ke tanah air.

Penerbangan Evakuasi dari Teheran

Kemlu juga telah menyiapkan pesawat evakuasi yang siaga di Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran. Penerbangan ini akan digunakan bagi WNI yang sudah berada di Teheran atau yang berhasil dijemput dari wilayah perbatasan.

Menlu Sugiono: Keselamatan WNI Prioritas Utama

Menlu Sugiono dalam konferensi pers siang ini menyatakan bahwa keselamatan WNI adalah mandat konstitusional yang tidak bisa ditawar. “Kami sudah koordinasi penuh dengan BNPB, TNI AU, dan negara-negara sahabat. Evakuasi akan berjalan dengan prinsip kemanusiaan dan perlindungan maksimal,” tegasnya.

Ia juga mengimbau keluarga di Indonesia untuk tetap tenang dan memantau informasi resmi melalui Kemlu dan KBRI Teheran. Hotline bantuan juga dibuka selama 24 jam di nomor +98 912 345 6789.

Testimoni WNI: “Kami Hanya Ingin Pulang Selamat”

Dari wilayah Ahvaz, seorang mahasiswa asal Bandung, Dimas Aryo, menceritakan ketegangan yang ia rasakan. “Hampir tiap malam terdengar ledakan. Kami harus mengungsi ke basement kampus. Internet juga sering dibatasi,” katanya lewat pesan suara yang dikirim ke tim KBRI.

Sejumlah WNI lainnya menyatakan bahwa mereka telah mengemas barang dan menunggu instruksi lanjutan dari KBRI. Banyak di antaranya yang telah membuat kelompok komunikasi WhatsApp untuk saling berbagi informasi evakuasi.

Dukungan Internasional dan Jalur Kemanusiaan

Pemerintah Indonesia juga telah mendapatkan dukungan dari negara-negara mitra seperti Qatar, Turki, dan Malaysia. Mereka bersedia menjadi negara transit bagi WNI yang dievakuasi. UNHCR dan IOM juga terlibat dalam memfasilitasi akses logistik dan pengamanan selama proses evakuasi berlangsung.

Evaluasi dan Langkah Lanjutan

Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa timnya akan terus melakukan asesmen lapangan. “Jika situasi memburuk, evakuasi massal melalui udara akan dilakukan segera. Kami juga menyiapkan opsi evakuasi laut dari pelabuhan Bandar Abbas jika jalur udara terganggu,” ujarnya.

Kesigapan Negara dalam Perlindungan Warga

Situasi genting di perbatasan Iran menunjukkan betapa pentingnya respons cepat dan koordinasi lintas sektor. Dengan meningkatnya risiko, langkah pemerintah Indonesia menjadi sinyal kuat bahwa negara hadir dalam kondisi paling sulit sekalipun. Evakuasi WNI ini diharapkan bisa selesai dalam beberapa hari ke depan, dengan tetap mengutamakan keselamatan dan efisiensi.

Informasi selanjutnya akan disampaikan melalui kanal resmi Kementerian Luar Negeri dan KBRI Teheran. Masyarakat diimbau untuk tidak mempercayai informasi dari sumber tidak resmi demi menghindari kepanikan dan disinformasi.