Resah Warga Cikitu Kecamatan Pacet Bandung Diteror Bank Emok Fenomena pinjaman ilegal berbunga tinggi alias bank emok kembali memunculkan keresahan, kali ini di Desa Cikitu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. Sejumlah warga mengaku menjadi korban intimidasi, teror, bahkan tekanan sosial karena terjerat dalam sistem pinjaman tanggung renteng yang dijalankan oleh rentenir berkedok koperasi wanita.
Apa Itu Bank Emok dan Mengapa Meresahkan?
Modus Operandi Bank Emok Tanggung Renteng
Bank emok dikenal sebagai praktik pinjaman cepat yang menyasar ibu-ibu rumah tangga dengan iming-iming kemudahan pencairan dana tanpa jaminan. Sayangnya, sistem ini menggunakan skema tanggung renteng, di mana satu kelompok peminjam harus saling menanggung jika ada anggota yang gagal bayar.
Bunga Tinggi dan Penagihan Agresif
Pinjaman yang awalnya tampak ringan, dalam kenyataannya menyimpan bunga mencekik hingga mencapai 30% per bulan. Tak jarang para penagih melakukan intimidasi langsung ke rumah, menekan anggota keluarga, dan bahkan memaksa pelunasan secara kolektif.
Dampak Sosial di Desa Cikitu
Ketegangan Warga Cikitu
Sejumlah warga Desa Cikitu mengaku hubungan sosial mereka terganggu karena persoalan utang bank emok. Banyak yang merasa malu karena tidak mampu membayar tepat waktu, sementara anggota kelompok lain menjadi ikut terdampak.
Ekonomi Warga Cikitu Terguncang
Tak sedikit warga yang akhirnya harus menjual barang rumah tangga, meminjam lagi dari pihak lain, atau menggadaikan aset karena bunga pinjaman terus menumpuk. Ini menciptakan siklus utang yang semakin sulit dihindari.
Tanggapan Aparat dan Pemerintah
Polresta Bandung Imbau Warga Cikitu Melapor
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, menegaskan bahwa praktik bank emok yang melibatkan intimidasi dan kekerasan merupakan pelanggaran hukum. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak takut melapor agar pelaku bisa ditindak tegas.
Pemerintah Daerah Luncurkan Alternatif Pinjaman
Pemerintah Kabupaten Bandung melalui BPR Kerta Raharja dan Bank BJB telah menawarkan program pinjaman mikro tanpa bunga sebagai alternatif. Program ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi warga yang selama ini tergoda oleh bank emok karena akses kredit formal yang sulit.
Solusi Jangka Panjang yang Diperlukan
Edukasi Literasi Keuangan
Warga perlu mendapatkan pendidikan dasar tentang literasi keuangan, termasuk cara memilih produk pinjaman yang aman, menghitung bunga, dan mengelola cicilan. Sosialisasi ini sebaiknya dilakukan oleh pihak desa bersama lembaga keuangan resmi.
Penguatan Koperasi Resmi
Koperasi desa dan BUMDes dapat diperkuat agar mampu menyediakan layanan pinjaman mikro yang lebih manusiawi, dengan bunga rendah dan sistem pengelolaan yang adil. Dengan begitu, warga tidak tergoda pada tawaran pinjaman ilegal.
Hentikan Teror Bank Emok, Lindungi Warga Cikitu dari Jeratan Utang
Kasus di Desa Cikitu hanyalah satu dari sekian banyak desa di Indonesia yang menjadi korban praktik bank emok. Jika tidak segera ditangani secara struktural dan sistematis, masalah ini bisa menjadi bom waktu sosial yang menggerogoti ekonomi rakyat kecil.
Langkah kolaboratif antara aparat, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memutus mata rantai praktik rentenir berkedok koperasi. Warga butuh perlindungan, bukan tekanan.