Gejala penyakit TBC, merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI dan WHO, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia. Meski bisa disembuhkan, penyakit ini sering kali terabaikan karena gejalanya yang mirip flu biasa atau infeksi saluran pernapasan ringan.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami secara menyeluruh gejala penyakit TBC agar penanganan bisa dilakukan sejak dini. Artikel ini akan membahas gejala umum dan khusus, bagaimana cara mendeteksinya, serta kapan harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Apa Itu Penyakit TBC?
TBC (Tuberkulosis) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini paling sering menyerang paru-paru, namun juga bisa menyerang organ lain seperti tulang, ginjal, otak, dan kelenjar getah bening.
Penyakit ini menular melalui udara, terutama saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Jika tidak ditangani dengan baik, TBC dapat berakibat fatal.
Gejala Umum Penyakit TBC Paru

Berikut adalah gejala-gejala TBC yang paling sering ditemukan pada pasien:
Batuk Berdahak Berkepanjangan
Gejala paling khas adalah batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Kadang disertai darah (hemoptisis) jika infeksinya cukup berat.
Gejala Penyakit TBC: Demam Ringan yang Berulang
Penderita TBC sering mengalami demam ringan, terutama di malam hari. Kadang disertai menggigil atau keringat dingin.
Gejala Penyakit TBC: Penurunan Berat Badan Secara Drastis
Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas sering menjadi indikasi kuat bahwa tubuh sedang melawan infeksi serius seperti TBC.
Keringat Malam Berlebihan
Meski suhu udara normal, penderita TBC sering berkeringat deras saat tidur malam. Hal ini menjadi salah satu gejala klasik infeksi TBC aktif.
Nafsu Makan Menurun
Infeksi TBC mengganggu metabolisme tubuh, sehingga penderita kehilangan selera makan dan merasa cepat kenyang.
Nyeri Dada
Batuk yang berkepanjangan disertai nyeri dada, terutama saat menarik napas dalam atau tertawa, bisa menjadi gejala tambahan infeksi di paru-paru.
Gejala TBC Ekstra Paru (di luar paru-paru)

Meski paru-paru adalah organ utama yang diserang, bakteri TBC juga bisa menyebar ke organ lain dan menimbulkan gejala berbeda, seperti:
- TBC Tulang: nyeri sendi, bengkak, dan kelumpuhan
- TBC Otak (meningitis TB): sakit kepala berat, kejang, leher kaku
- TBC Kelenjar Getah Bening: pembengkakan leher, tidak nyeri, keras
- TBC Perut: sakit perut kronis, gangguan pencernaan
- TBC Ginjal atau Saluran Kemih: nyeri pinggang, darah dalam urin
Gejala-gejala ini sering salah didiagnosis sebagai penyakit lain jika tidak dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Siapa Saja yang Berisiko Terkena TBC?

Beberapa kelompok masyarakat memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular TBC, antara lain:
- Orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC
- Penderita HIV/AIDS
- Lansia dan anak-anak
- Pasien dengan penyakit kronis (diabetes, gagal ginjal)
- Perokok berat
- Masyarakat dengan gizi buruk
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Segera periksakan diri ke puskesmas atau dokter apabila mengalami:
- Batuk berdahak lebih dari 14 hari
- Demam malam hari tanpa sebab jelas
- Berat badan menurun drastis
- Nafsu makan hilang
- Pernah kontak erat dengan penderita TBC
Deteksi dini sangat penting agar penyakit ini tidak menyebar dan bisa diobati secara tuntas sejak awal.
Cara Diagnosis TBC
Untuk memastikan seseorang menderita TBC, diperlukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi, antara lain:
- Tes dahak (BTA dan TCM)
- Foto rontgen dada
- Tes Mantoux atau IGRA
- Pemeriksaan darah lengkap
- Biopsi untuk kasus TBC ekstra paru
Apakah TBC Bisa Disembuhkan?
TBC bisa disembuhkan total jika penderita disiplin menjalani pengobatan. Pemerintah Indonesia menyediakan obat TBC gratis melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) di semua fasilitas kesehatan.
Durasi pengobatan standar TBC adalah 6 bulan, dan harus diminum secara rutin setiap hari. Jika dihentikan sebelum waktunya, bisa menyebabkan TBC resisten obat (MDR-TB) yang jauh lebih sulit diobati.
Pencegahan Penyakit TBC
Vaksinasi BCG sejak bayi
Vaksin ini melindungi anak dari TBC berat, seperti TBC otak dan TBC tulang.
Menjaga sirkulasi udara di rumah
Ventilasi yang baik mengurangi risiko penularan melalui udara.
Menghindari kontak erat dengan penderita aktif
Gunakan masker dan cuci tangan setelah kontak.
Menjaga daya tahan tubuh
Makan bergizi, tidur cukup, dan rutin olahraga penting untuk imunitas.
Infeksi Serius yang Perlu Ditangani
Gejala penyakit TBC tidak boleh dianggap remeh. Batuk lebih dari dua minggu, demam malam, dan penurunan berat badan adalah sinyal tubuh bahwa ada infeksi serius yang perlu ditangani.
Masyarakat perlu lebih waspada dan tanggap terhadap gejala TBC karena deteksi dan pengobatan dini merupakan kunci utama keberhasilan penyembuhan. Jangan malu untuk periksa ke dokter atau puskesmas. TBC bukan aib, tapi penyakit yang bisa diobati dan dicegah bersama.