- 1. Sebaran Malaria Masih Terpusat di Wilayah Timur
- 2. Gejala yang Beragam Bikin Kesehatan Sulit Dikenali
- 3. Tantangan Utama Kesehatan: Resistensi Obat
- 4. Jenis Plasmodium di Indonesia Lebih Kompleks
- 5. Faktor Lingkungan dan Perilaku Menambah Risiko
- 6. Apa Kata Dokter Tentang Pencegahan?
- 7. Apa yang Sudah Dilakukan Pemerintah?
- 8. Butuh Sinergi untuk Atasi Kesehatan Malaria
Kenapa Malaria Masih Jadi Masalah Kesehatan di Indonesia? Di tengah pesatnya perkembangan teknologi medis dan kampanye kesehatan, malaria ternyata masih menjadi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Terutama di kawasan timur tanah air, penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan.
Mengapa penyakit yang sudah dikenal sejak lama ini belum juga bisa diberantas sepenuhnya? Berikut ulasan lengkap disertai penjelasan para dokter dan data terkini.
Sebaran Malaria Masih Terpusat di Wilayah Timur
Papua Jadi Episentrum Kasus Malaria Nasional
Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, lebih dari 90% kasus malaria nasional berasal dari Papua. Wilayah ini memiliki ekosistem yang sangat mendukung pertumbuhan nyamuk Anopheles betina, vektor utama penyebaran malaria.
“Sebaran malaria tidak merata, konsentrasi kasus masih sangat tinggi di timur Indonesia,” ungkap dr. Rizka Zainudin, SpPD dari RSPI Sulianti Saroso.
Gejala yang Beragam Bikin Kesehatan Sulit Dikenali
Sering Disangka Flu atau DBD
Salah satu alasan malaria sulit dikendalikan adalah karena gejalanya tidak spesifik dan sangat bervariasi, seperti demam, menggigil, lemas, hingga gangguan organ seperti hati dan ginjal.
“Gejalanya bisa ringan hingga berat. Ada yang hanya demam biasa, ada juga yang langsung kuning dan kejang,” jelas dr. Rizka.
Akibatnya, banyak pasien yang terlambat mendapatkan diagnosis dan penanganan tepat.
Tantangan Utama Kesehatan: Resistensi Obat
Obat Malaria Kian Kurang Efektif
Resistensi terhadap pengobatan menjadi momok baru dalam penanganan malaria. Beberapa jenis plasmodium kini mulai kebal terhadap obat antimalaria standar.
“Kami menghadapi banyak kasus dengan manifestasi berat karena obat yang biasa dipakai sudah kurang efektif,” tambah dr. Rizka.
Hal ini tentu membutuhkan inovasi pengobatan dan pemantauan berkala terhadap efektivitas regimen terapi.
Jenis Plasmodium di Indonesia Lebih Kompleks
Setiap Jenis Butuh Penanganan Berbeda
Indonesia memiliki lima jenis Plasmodium, yaitu:
- P. falciparum
- P. vivax
- P. ovale
- P. malariae
- P. knowlesi
Masing-masing membutuhkan pendekatan pengobatan yang berbeda. Ini menjadikan tantangan tersendiri, terutama di daerah dengan fasilitas kesehatan yang minim.
Faktor Lingkungan dan Perilaku Menambah Risiko
Gaya Hidup dan Kondisi Alam Ikut Berperan
Beberapa faktor yang turut memicu penyebaran malaria antara lain:
- Kegiatan di malam hari tanpa perlindungan
- Penggunaan kelambu yang tidak konsisten
- Keberadaan genangan air, sawah, dan kandang ternak
- Hunian di dekat hutan atau daerah tropis basah
Kombinasi faktor ini menjadi alasan mengapa malaria tetap sulit dibasmi di wilayah tertentu.
Apa Kata Dokter Tentang Pencegahan?
Kesehatan Gunakan Strategi ABCD
Dokter menganjurkan pendekatan ABCD sebagai langkah pencegahan:
- A – Awareness: Tingkatkan kesadaran akan bahaya malaria
- B – Bite Prevention: Gunakan kelambu, lotion anti-nyamuk, dan pakaian tertutup
- C – Chemoprophylaxis: Minum obat pencegahan sebelum ke daerah endemis
- D – Diagnosis Early: Periksa diri segera saat muncul gejala
“Orang yang bepergian ke daerah endemis harus minum obat pencegahan, bukan setelah terjangkit,” tegas dr. Rizka.
Apa yang Sudah Dilakukan Pemerintah?
Langkah Kesehatan Eliminasi dan Target 2030
Pemerintah Indonesia menargetkan eliminasi malaria pada tahun 2030. Beberapa langkah yang sudah dilakukan antara lain:
- Program eliminasi di lebih dari 389 kabupaten/kota
- Target tes malaria 8 juta penduduk untuk menemukan lebih dari 1 juta kasus tersembunyi
- Penyuluhan dan distribusi kelambu serta obat-obatan
Meski begitu, tantangan geografis, keterbatasan akses kesehatan, dan perilaku masyarakat masih menjadi kendala utama.
Butuh Sinergi untuk Atasi Kesehatan Malaria
Malaria bukan sekadar masalah medis, tapi juga sosial dan lingkungan. Di tengah upaya pemerintah dan fasilitas kesehatan yang terus berkembang, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan pemberantasan malaria.